A.
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Kelompok kami mengadakan observasi untukn mata kuliah Hukum
Adat ke Kesepuhan Cibadak yang terletak di daerah Banten Kidul, tepatnya di
Desa Warung banten Kecamatan Cibeber Kabupaten Lebak
Banten.
Perjalanan yang ditempuh dari Serang menuju Kasepuhan Cibadak
membutuhkan waktu kurang lebih 8jam perjalanan, dikarenakan jarak yang sangat
jauh dan juga medan yang berkelak-kelok dan tanjakan dan temurunan. Diluar dari
semua kendala dalam perjalanan yang ditempuh, pemandangan yang disuguhkan
selama perjalanan sangat memanjakan mata. Hamparan sawah dan laut Banten Kidul
ketika melewati daerah Bayah sangat menyejukkan mata.
Ketika memasuki kawasan Kasepuhan Cibadak, kendaraan yang
membawa kami mendapatkan hambatan. Jalanan yang harus ditempuh sangat terjal
dan hanya dapat memuat satu kendaraan roda empat. Terlebih lagi di samping
kanan kiri kendaraan kami terdapat jurang yang di bawahnya sungai mengalir.
Namun hambatan itu dapat kami lalui dengan laju kendaraan yang perlahan tapi
pasti.
Ketika sampai tepat di Kasepuhan Cibadak sudah mulai terlihat
beberapa rumah adat kasepuhan namun mayoritas masyarakat disana sudah
menggunakan bangunan rumah modern dan terlihat seperti perkampungan rumah
warga. Tetapi rumah rumah di daerah tersebut masih terlihat sederhana dan
terlihat desain perkampungan yang agamis,religius, dan hangat serta ramah
ketika kami berkunjung. Kami langsung menemui kepala adat setempat dan sangat
ramah terhadapt tamu yang berkunjung.
b. Alasan Pemilihan Lokasi
Alasan kelompok kami memilih Kasepuhan Cibadak sebagai objek
observasi Mata Kuliah Hukum Adat adalah Kasepuhan Cibadak termasuk ke dalam
salah satu Kasepuhan yang terletak di daerah Banten tepatnya daerah Banten
Kidul yang menurut sepengetahuan kami belum pernah ada yang mengekspos dan
mempublikasikan kegiatan adat Kasepuhan Cibadak keluar. Dan kami berkesempatan
untuk melakukan observasi serta mengulik adat istiadat yang berlangsung di
Kasepuhan Cibadak.
B. ANTROPOLIGI HUKUM ADAT
a. Asal Mula Kasepuhan Cibadak
Desa Cibadak sendiri turunan dari Kasepuhan Sajra,
Rangkasbitung. Dahulu leluhur Sajra memutus leluhur untuk mendirikan Kesepuhan
Cibadak. Tugas Kasepuhan Cibadak untuk pendirian Kasepuhannya adalah Lebak sampih “Tungku Batu Tilu” yang
artinya tempat batu yang datar ada tiga untuk mandi dsb dan syarat pendirian
Kasepuhan Cibadak adalah Kasepuhannya, ada Amilnya (penghulu), Bengkong
(dokter), dan Paraji (dukun beranak). Keempat syarat tersebut adalah syarat
pendirian suatu kampung/desa. Dahulu untuk pembuatan surat di Kasepuhan Cibadak
menggunakan bahasa arab dikarenakan Kasepuhan Cibadak berkiblat pada ajaran
Islam di arab.
Dahulu sebelum adanya kesepuhan cibadak kesepuhan cibadak
berasal berawal dari kesepuhan Ciayunan lalu turun ke cibadak ciyena cisepuh
lalu datang ke lembah cibadak dan hingga
titisan terakhir. Dahulu sebelum diganti nama nya menjadi cibadak nama nya
adalah cilenggang dan nama cilenggang tidak boleh di sebutkan di daerah cibadak
oleh masyarakat cibadak. Karna itu adalah pantangan Hanya saja cilenggang tidak
disahkan yaitu tersembunyi dan mengalami banyak permasalahan sehingga cilengga
di ganti oleh cibadak. Awal mulanya diberi nama cibadak karna dahulu di tempat
cibadak ada banyak badaknya dan saat itu air di cibadak mulai makin kecil lalu
di telusuri dan ternya ada kotoran badak yg menghambat aliran air maka oleh
masyarakat di beri nama cibadak. Pergantian nama dari cilenggang menjadi
cibadak itu adalah rahasia di cibadak sendiri
b. Proses perkembangan kesepuhan
cibadak
Dahulu semua kesepuhan ada yg berasal dari cibadak semua kesepuhan masih saudara,
seperti cipta gelar yg belajar cara
menanam padi serta mantra menanam padi, dalam kegiatannya menanam padi di
cibadak mempunyai aturan, aturan cara mencocok tanem bahasa disini pakai guru
desa bahwa guru desa adalah tanggal atau tahun masehi atau rasi bintang tidak
di lepaskan pula tahun hijriah atau tanceb tumbul tahun. Kehidupan di cibadak
masyarakat nya kebanyakan bercocok tanam tani,tani di cibadak memiliiki tradisi
yg hanya bisa di panen 1 tahun 1 kali atau 1 tahun 2 kali. Hasil panen yg
unggul tergantung cara sudut pandang orang ada yg hasil panen muda dikatakan
unggul karna baru namun ada juga yg menilai unggul karna selama bertahun tahun
hasil panen padi masih terbilang bagus. Lalu
ada juga kegiatan seperti Tanggal kerti turun besi atau mandai bikin
alat pani, turun pujang atau seiket,
kidang mancla, ngasep nanem padi benih dirumah ngasep dan saat melakukan
kegiatan menanem haruslah di lakukan secara tertib Padi yg di tanem berkeliling
ada timahan nya ke dewi sri hanya tidak di open 100% berdiri jongkok di timang
dan ada alunan musik yg mengiringi seperti angklung suling dan tarinding
bersifat wajib karna budaya dan leluhur disini, padi 3 minggu harus selametan
mapak penyiraman selametan nyeka padi lalu panen di lantai.
Setelah panen di lantai di padi lalu di unjal di bawa ke
lumbung ketika saat akan dibawa ke lumbung harus dibawa dgn iringan alat musik
seperti suling gendang dll, setelah di lumbung harus ada ritual khusus dan cara
tertentu lagi setelah itu ada lombokan lalu seren tahun. Seren tahuan arti nya
nyere katukang tiap tahun atau memberi
hasil panen tahunan dan ketika setelah panen akan ada koreksi bila hasil panen
tidak seusai harapan, alasan seperti yang tidak berhasi nya apa ? dan kenapa ?
sehingga kedepan timbul sere taun
kegiatan selama tahun itu lebih baik niat itikaf ucapan dan perbuatan di kaji
oleh orang kesepuhan
Kalo di cibadak tidak hura hura atau pesta yg menghambur
hamburkan hanya ada sunatan masal
setelah itu ada tobat sesara dosa ada jga yg memberi sere taun undang ada lagu
haluan dan lagu nya khusus lagu dewi sri dan beras di masak dan sebelum itu ada
haram ka cai yaitu anak yg masuk islam akan di masukan ke air sehingga bersih
sebelum di sunat
Dan Rasul sere taun dikembalikan apa yg tidak sesuai dgn
rasul maka meminta maap baik sareat dan hakikat, Besok nya rembug lalu kirim
doa
Acara ketika nyere taun ada nyunatan, ngangkat, baksa (ihid)
lalu di lantunkan dengan alat musik seperti gendang lalu di lanjut karasmen
pancasilat dan itu wajib lalu ada iur tajur dan dilakukan semalem suntuk
kecuali waktu solat semua musik di hentikan setelah itu serahkan di bengkong
dan saat di serahkan ke bengkong barulah
bengkong melakukan acara di sunat
setelah itu di tatenan kembali. Saat acara sunat masal selesai barulah padi
baru bisa di tanem kembali
Ketika menaro padi di lantai di luar rumah padi tersebut di
cibadak sangatlah aman karna tidak ada yang brani mencuri padi bila ada yg
mencuri orang yg mencuri akan mendapat saksi atau pamali. Pamali itu mirip
seperti agama islam seperti ada surga dan neraka jdi yg mencuri itu tidak bisa
pergi dari sini.
Dan di cibadak terdapat imah gede di dalam imah gede dalam
nya sama seperti rumah pada umumnya hanya tekstur bangunan dan bahan pembangunan
imah gede sangat sederhana dan tradisional, bila ada tamu yg ingin menginap ke
imah gede tamu harus dibawa ke imah singgah dan di iringi oleh alat musik
tradisional lalu di cibadak terdapat gapura, tempat masyarakat berlatih
olahraga. Daerah cibadak juga sudah mulai diliput oleh acara tv dan di kunjungi
oleh partai politik dan sebagai nya.
Tentang adat pernikahan di cibadak bila akan nikah proses
nya ke agama sama seperti ada akad nikah
tetapi yang membedakan waktu dan tempat sangat di perhatikan dan di
perhitungkan agar tepat atau repok nama cwe nama cwo pun perhitungkan hari dan
tanggal dan jam brp ada di perhitungan naktu hari,tanggal tahun jam, lalu ada
naktu nama. Di bagi 3 lalu di bagi 2. Plaksanaan sama seperti pernikahan yg
biasa 3.pake pupuh pupuh atau menyanyi secara sinden. Jika menikah bisa dari
luar dan dari dalam yg penting ada niat baik dan kelakuan baik anatar pasangan.
C.
1. Hambatan
a.
Akses Perjalanan
Akses
perjalanan yang kami tempuh untuk sampai di Kampung Adat Ci Badak, Bayah Lebak
Banten ini cukup memacu adrenalin, dengan jarak yang dapat ditempuh dari kota
serang menuju Lokasi kurang lebih kisaran waktu 6-8 jam perjalanan. Adapun
mengenai akses dari daerah bayah itu sendiri untuk menuju Kampung Adat Ci Badak
ini memiliki sebuah hambatan yang menganggu perjalanan ini. Dalam perjalanan
ini kami menemukan sebuah jalanan yang beraneka ragam seperti jalanan yang
terjal, lika liku jalanan yang ekstrim, turunan tanjakan yang membuat
perjalanan ini penuh dengan kehati-hatian dan kewaspadaan yang tinggi dan
harapan kami di perjalanan ini bisa selamat dan sampai tujuan utama kami.
Adapun mengenai akses jalanan yang amat amat sempit yang membuat kehawatiran
dan rasa kewaspadaan itu muncul, hal yang di takutkan disini adalah ketika ada
kendaraan lain yang arahnya berlawanan dan diposisi jalanan yang menurun dan
jalanan yang agak rancu atau rusak ini di khawatirkan akan adanya kesulitan
karena jalanan itu sendiri hanya mencukupi satu buah kendaraan roda empat dan
itupun pas sekali dengan dinding-dinding rumah warga sekitar.
Mengenai
hal setelah selesai melakukan observasi ini kami kembali dan menuju jalan
pulang, sesuatu hal yang kita temukan di jalanan pulang ini jalanan yang gelap,
turunan serta tanjakan yang menghampiri perjalanan kami, serta lubang lubang
jalanan yang membutuhkan kewaspadaan bagi pengendara mobil ataupun kendaraan
yang lainnya, serta jalanan yang licin karena hujan yang turun seketika yang
membuat perjalanan ini semakin ekstrim. Jalanan yang menuju kampung Ci Badak
ini dengan jalan Pulang kami memang berbeda, karena menurut kami jalanan saat
menuju kampung Ci Badak sangat terjal dan tidak memungkinkan untuk melwati
jalanan itu. Kamipun selalu mengutamakan keselamatan dalam perjalanan ini
karena tujuan utama kami adalah selain melakukan observasi di kampung adat itu
sendiri kami pun memiliki tujuan lain yaitu selamat sampai di rumah
masing-masing. Perjalanan inipun banyak sekali pengalaman-pengalaman yang hebat
yang kami alami, karena banyak pembelajaran yang kami alami disini banyak ilmu
yang mengintai kami seketika dengan adanya mengunjungi kampung adat ini.
Kamipun menyadari akan hal ini dalam kesulitan mengenai perjalanan ini karena
tidak adanya keberhasilan yang matang tanpa adanya perjuarangan terlebih
dahulu, seperti kami inilah kesulitan yang mengintai sepanjang perjalanan namun
pengetahuan yang di dapat cukup memuaskan diri kami masing-masing.
b.
Media Informsi
Mengenai hal informasi yang di dapan
ketika melakukan observasi di kampung adat Ci Badak ini ada beberapa point yang
tidak dapat kami ketahui secara terperinci dan adapun yang tidak di beritahukan
sama sekali. Dari peristiwa ini pengetahuan yang kami dapatkan tidak optimal,
karena juru bicara dalam kasepuhan cibadak ini mengatakan sebelumnya bahwa ada
beberapa di kampung adat atau kasepuhan ini ada yang bisa di sampaikan kesemua
masyarakat umum, kemasyarakat adatnya itu sendiri dan ada juga yang tidak boleh
diketahui untuk masyarakat umum lainnya. Hal-hal yang tidak bisa di publice ke
masyarakat umum seperti hal yang bersifat ghaib yang menyebabkan petaka jika di
beritahukan kepada masyarakat umum bagi pemegang kasepuhan itu sendiri.
Informasi yang di dapatkan mengenai hal ini memang secara umum cukup jelas,
karena juru bicara yang di utus oleh pemegang kasepuhan atau abahnya itu
sendiri memberikan kepercayaan kepadanya. Informasi yang disampaikanoleh juru
bicara itu tentang seluk-beluk kasepuhan cibadak, larangan-larangan serta
pelanggaran-pelanggaran yang di ikuti oleh sangsi yang ada.
Adapun mengenai hal media informasi seperti di
jejaring sosial internet seperti wikipedia dan website yang lainnya memang
kurang, karena informasi yang ada di media internet ini cukup terbatas.
Kemungkinan hal ini terjadi kurangnya eksistensi kampung adat ci badak ini
dalam masyarakat luar sehingga informasi yang didapat cukup terbatas. Untuk
mencari informasi atau data kongkritnya mengenai kasepuhan Ci Badak sebaiknya
mengunjungi langsung ke lokasi kediamanya yang berada di daerah Lebak, Banten.
2. Dukungan
Apresasi
masyarak adat maupun masyarakat pada umumnya terutama bagi para pemangku suku
adat masih berpegangan teguh dalam menjalankan titipan dari para leluhurnya,
masyarakat adat itu sendiri menjalankannya dengan kekompakan yang ada, setiap
ada acara kegiatan di kasepuhan Ci Badak ini masyarakat adatnya mengikuti dan
berpartisipasi dalam acara tersebut. Kampung adat atau kasepuhan Ci Badak ini
sudah di akui oleh satuan adat banten kidul (SABAKI) yang dimana satuan ini
sekelompok masyarakat adat yang di daerah banten, oleh karena itu kasepuhan ini
di akui oleh SABAKI maupun Pemerintah negara sekalipun. Pemerintah Daerah
maupun Pemerintah Pusat sangat antusias dengan adanya masyarakat adat itu
sendiri kebudayaan yang ada di indonesia ini masih ada dan berpegangan teguh
pada prinsip dan kepercayaannya masing-masing. Pemerintahpun pasti mengahalami
hal yang sama dengan kami merasakan kebanggaan karena kearipan lokal masyarakat
adat di nusantara ini masih berkembang, dengan adanya hal ini nusantara ini
akan memiliki ragam kebudayaan suku adat yang pantastis dan menarik perhatian
masyarakat umum di sekitarnya.
Ada
satu hal yang dapat kami ambil disini kasepuhan ini terutama di kasepuhan
Cibadak ini tempat mereka berdiam diri masyarakat adat menolak untuk menjadikan
kasepuhan ini menjadi tempat wisata, alasan meraka ini sangat mengagumkan kami
disini, karena seiring berjalannya waktu dengan di jadadikan tempat wisata bagi
masyarakat umum yang luas di sisi lain akan menjadi dampak negatif bagi kami
karena ketika pengunjung wisata kesini jika terlampau banyak kekehawatiran
masyarakat adat tersebut kebiasaan-kebiasaan orang luar melekat pada kasepuhan
kampung Ci Badak ini di khawatirkan merubah pemikiran dan melunturnya kebiasaan
masyarakat adat itu sendiri seta dampak lingkungan yang akan berubah menjadi
kurangnya kebersihan karena di khawatirkan akan adanya pengunjung yang tidak
bertanggung jawab seperti membuang sampah sembarangan ataupun vandalisme.
D.
Saran
Untuk
masyarakat adat yang ada di nusantara ini terutama masyarakat adat kampong Ci
Badak ini selalu berpegangan tegung dengan prisip dan keyakinan yang telah di
sepakati sebelumnya, jangan sesekali terpengaruh oleh era globalisasi ini
karena jika terpengaruh oreh perubahan zaman yang ada sedikit demi sedikit
pasti akan mengalami kelunturan kebudayaannya itu sendiri. Kami mengharapkan
hal itu jangan pernah terjadi dan semua kegiatan-kegiatan yang ada pada
kasepuhan ini tetap berjalan dengan sebagai mana mestinya yang telah di
sepakati sebelumnya dan kami berharap semoga tidak terpengaruh oleh zaman
modernisasi ini. Pihak pemerintah daerah lebih memperhatikan kembali tentang
eksistensi masyarakat adat di ci badak ini bias di kembangkan mengenai media
jejaring social seperti media internet dan yang lainnya. Karena dengan adanya
media kebudayaan yang ada di daerah banten ini bisa berkembang. Karena mengenai
informasi yang di dapatkan di media internet ini sangat kurang, dengan adanya
pengetahuan mengenai media ini, masyarakat umum yang lainnya bisa mengkaji
informasi melalui media, dengan adanya data tambahan melalui media ini akan
memudahkan pengetahuan terutama bagi yang membutuhkan seperti kami yang
sekarang ini. Terkait mengenai kunjungan bagi masyarakat luar di harapkan untuk tidak melakukan vandalisme ataupun
mengotori daerah daerah tersebut, seperti membuang sampah sembarangan dan yang
lainnya. Dengan perlakuan masyarakat luar bertindak seperti itu akan merusak
keasrian dan kemurnian kampung-kampung adat terutama kampung adat Ci Badak ini.
Harapan kami semoga bisa terwujud dengan adanya saling menjaga dan melestarikan
kasepuhan-kasepuhan yang ada di berbagai daerah di nusantara ini, karena
kebudayaan itu sendiri selalu mengajarkan kepada kita agar tetap melestarikan
titipan dari para leluhur atau nenek moyang itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar